Oleh: fatkhurrohim | November 23, 2008

Tenun Eksotik Itu Dari Indonesia

Mengangkat Tenun Menjadi Trend Fashion

Ketika hegemoni barat menguasai fashion dunia dengan segala bentuk design dari yang modern hingga yang ekslusive merasa jenuh, mereka pun mulai merambah hal baru yang berbau eksotik. Sesuatu yang eksotik itu, merupakan hasil seni, budaya, dari alam dan ramah lingkungan. Dan yang eksotik itu, ada di Asia, terutama Indonesia yang menyimpan jutaan khasanah warisan budaya.

Merdi Sihombing, salah satu satu fashion designer yang konsen atas satu bahan baku etnik yang bernama tenun, mengatakan, sekarang ini dunia modern melirik Indonesia. Barat yang menjadi kiblatnya fashion dunia, sudah merasa jenuh dengan konsep design modern, dan mereka berlaih ke nuansa eksotik.

Nuansa eksotik ini, menurut Merdi, hanya terdapat di Asia, dan Indonesia mempunyai

aneka corak motif yang paling kaya diantara negara lain. Sayangnya, para fashion

designer Indonesia belum menyadari akan potensi negaranya sendiri. Fashion designer

Indonesia masih menganggap bahwa barat adalah kiblatnya fashion, termasuk tren

fashion yang mereka buat.

“Indonesia hanya mengekor. Dan saya tidak tahu apakh Indonesia bisa menciptakan tren design sendiri, padahal potensi itu banyak. Kalau pun mungkin terjadi, hal itu memerlukan kepercayaan yang sangat tinggi, dan didukungan oleh kepercayaan masyarakat ketika akan menggunakan ciri khas Indonesia,” urai Merdi.

Dalam beberapa hal, Indonesia selalu kalah dalam melakukan hal inovasi produk warisan budaya dengan negara lain. Terutama Malaysia. Malaysia, menurut Merdi sudah dapat mengangkat batik ke tren fashion dunia. Merdi kembali menjelaskan, Malaysia berani memanggil fashion designer kelas dunia, Armany, untuk membawa batik Malaysia untuk dijadikan koleksi designya di Milan, Italia.

Tenun Indonesia Nan Eksotik

Indonesia yang tumbuh diatas ke-etnisan seni dan budaya, merupakan suatu berkah tersendiri. Dari keberagaman seni dan budaya ini, Indonesia bisa memiliki warisan budaya yang konon terkenal adi luhung, mulai dari kain dan kerajinannya. Itu pula yang menyebabkan Merdi Sihombing, cinta akan Indonesia, termasuk hasil karya seni dan budayanya. Terutama tenun.

Merdi Sihombing, dalam beberapa tahun ini, mengungkapkan ketertarikannya akan tenun dikarenakan etniknya. Dan dibalik sehelai tenun itu, tercakup sebuah makna seni dan budaya yang berbeda-beda, tergantung dari mana tenun itu berasal. Selain itu, menurut Merdi, tenun Indonesia, merupakan tenun yang terbaik di dunia. Hasil dari kecintaanya terhadap tenun, Merdi dapat mengangkat tenun dari suku Badui dan tenun Lamak Lauk dari pedalaman Jambi, menjadi sebuah busana yang elegan, ekslusif dan ecofriendly atau ramah lingkungan.

Indonesia itu, menurut Merdi, sebenarnya kaya akan ragam tenun, bukan batik. Kalau batik, hanya berada di pulau Jawa, berbeda dengan tenun. “Tenun ini, hampir semua wilayah ada, kecuali Papua. Batik yang ada di luar pulau Jawa itu kan hanya motif, pembatiknya dari Jawa. Berbeda dengan tenun. Kalau tenun, dimana dia berasal pasti disitu ada perajinnya,” tambahnya.

Indonesia memiliki jenis tenun yang beragam, baik motif , coraknya maupun keuniknya. Merdi menjelaskan, tenun ikat. Tenun ini, mengikat benang-benangnya dalam bentuk lungsi atau vertical yang dipakai di beberapa daerah, seperti ulos. Kemudian ada tenun ikat pakan. Tenun ini pengembangan dari tenun ikat, karena bentuknya yang horizontal.

Kemudian Indonesia pun, mempunyai tenun ikat double yaitu paduan antara tenun ikat lungsi dan tenun ikat pakan. Tenun ikat double ini, menurut Merdi hanya terdapat di Gringsing, Bali. Tenun ikat double ini, merupakan 3 keajaiban tenun di dunia, yang tersebar di Patola, India, Jepang dan ke tiga di grinsing, Bali. Dan tenun ikat double dari Grinsing, Bali adalah yang terbaik di dunia. (Fatkhurrohim)


Tinggalkan komentar

Kategori